Rabu, 02 April 2014

[Opini] Seberapa Banyak Translasi Yang Tepat Untuk Gamers Indonesia?

Standard



















Sebagai negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama, tentunya translasi adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh para developer dan publisher game di Indonesia. Tapi bagian apa saja yang harus diterjemahkan? Apakah para gamers Indonesia akan lebih menyukai game yang menggunakan bahasa Indonesia secara keseluruhan? Atau mungkin dialognya saja? Yuk kita bahas yang secara khusus akan saya kerucutkan ke genre MMORPG!

Perkembangan industri gaming di Indonesia saat ini bisa dibilang sangat baik, yang sebelumnya hanya terdapat segelintir publisher saja yang mendatangkan game MMO luar ke Indonesia. Saat ini jumlah publisher sudah jauh lebih banyak dan tentu saja jumlah game yang dibawa ke Indonesia juga semakin banyak. Tentunya sudah menjadi kewajiban bagi para publisher untuk menerjemahkan game tersebut ke bahasa Indonesia agar lebih bisa dinikmati semua gamer di Indonesia.

Tapi sebenarnya apakah kita para gamer memerlukan terjemahan tersebut? Banyak sekali terjemahan terkesan dilakukan asal-asalan atau bahkan mungkin menggunakan penerjemah otomatis seperti Google Translate. Apakah malah lebih baik jika tidak usah diterjemahkan sekalian? Kalau menurut saya sih tetap harus diterjemahkan.

Saya yakin kamu semua setuju, bahwa game dengan bahasa Indonesia seharusnya akan lebih mudah dimengerti daripada bahasa Inggris. Hanya saja yang menjadi masalah terjemahan yang dilakukan seringkali sangat buruk sehingga hanya membuat gamer tidak dapat mengerti maksud dari game tersebut. Selain itu beberapa publisher menerjemahkan segala aspek sekaligus dan malah membuat game terasa lucu. Sebagai contoh, TOD Online menerjemahkan seluruh skill dan atribut karakter ke dalam bahasa Indonesia dan Lineage II Indonesia memiliki voice over tutorial bahasa Indonesia.

Satu genre yang paling sering mendapatkan translasi buruk adalah MMORPG, dan alasannya karena terdapat banyak sekali bagian yang harus diterjemahkan, terutama karena terdapat banyak sekali NPC dalam game yang memiliki dialog, apalagi jika NPC tersebut memiliki quest. Jadi bisa dibayangkan berapa juta kata yang harus diterjemahkan dalam satu game tersebut, sementara pihak publisher tentunya ingin game tersebut bisa dirilis secepat mungkin. Mungkin hal ini yang menyebabkan penerjemahan menjadi sangat buruk.

Bagi kamu yang tidak terlalu pandai berbahasa Inggris tentunya akan sedikit terganggu dengan penerjemahan yang buruk, dan kamu yang ahli justru lebih terganggu lagi, berhubung kamu akan bisa menikmati game dengan lebih baik jika game tidak ditranslasi sama sekali. Hal ini juga yang menyebabkan saya sama sekali tidak bisa menikmati storyline di MMORPG berbahasa Indonesia, dan seringkali menghabiskan waktu lebih lama untuk membaca deskripsi skill karena penjelasannya yang kurang detil atau sedikit berantakan.


Penting atau tidaknya translasi tergantung dari genre, dimana game MMORPG akan sangat memerlukan translasi yang baik terutama untuk dialog dan berbagai deskripsi, sementara game FPS seperti Point Blank dan Crossfire tentunya tidak akan terlalu membutuhkan translasi karena gamer bisa menikmati segala aspeknya tanpa harus menguasai bahasa. Lagipula saya secara pribadi malah tidak bisa fokus saat mendengar karakter saya berteriak “Awas ledakan!” saat melempar granat di Crossfire. Bagaimana dengan kamu? Apakah translasi penting bagimu, atau kamu hanya peduli dengan gameplay yang bagus saja? Sampaikan pendapat kamu di bawah artikel ini.